Contoh Analisis Kasus dengan Pendekatan, Prinsip, dan Konsep Geografi

1. Carilah satu kasus masalah dan pecahkan menggunakan pendekatan dan prinsip geografi!
2. Cari satu kasus masalah dan kaji menggunakan konsep geografi!
JAWABAN
1. Topik Masalah : Banjir dan pencemaran lingkungan sebagai dampak keberadaan industri PT Kahatex Rancaekek.

Di daerah tempat saya tinggal terdapat sebuah lokasi yang sering mengalami masalah banjir, akibatnya adalah kesehatan para penduduk setempat terganggu. Masyarakat beranggapan bahwa penyebab terjadinya banjir adalah ulah PT Kahatex yang “bermain” dengan saluran pembuangan air cikijing dan dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan hasil produksi yang membuat kesehatan warga terganggu.

Analisis masalah dengan pendekatan geografi dan prinsisp geografi akan saya uraikan sebagai bentuk upaya penyelesaian masalah serta upaya untuk lebih mengenal daerah setempat mulai dari karakter fisik alamnya hingga sosial masyarakat yang ada, supaya tertanam jiwa cinta tanah air dan mampu untuk mengembangkan potensi sumber daya alam yang ada demi menciptakan suatu masyarakat yang aman, nyaman dan sejahtera. Berikut adalah analisis masalah menggunakan pendekatan geografi :

a. Pendekatan keruangan
PT Kahatex Rancaekek, berlokasi di Jl. Raya Rancaekek Km 23/25, Rancaekek Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Adapun luas kecamatan Rancaekek adalah 4.329,50 hektare atau 43.295 km2 dan termasuk daerah bertopografi datar. Daerah Rancaekek memiliki iklim tropis yang dipengaruhi iklim muson. Suhu udara berkisar antara 12℃ sampai 24℃ dengan kelembaban antara 78% pada musim hujan dan 70% pada musim kemarau. Penggunaan lahan di daerah rancaekek meliputi pemukiman, perkebunan, persawahan, rawa, sungai, jalan, rel kereta api, stasiun, dan industri. Karena termasuk daerah pelepasan air tanah, di rancaekek terdapat daerah sawah yang beralih fungsi menjadi rawa. Selain itu pada musim kemarau sering terdapat wilayah yang mengalami bencana kekeringan. Salah satu karakteristik khas daerah kedap air adalah tanah yang tidak mampu menginfiltrasi banyak air hujan. Oleh karena itu, sistem sirkulasi air yang sangat penting adalah sungai.

Mata pencaharian warga masyarakat Rancaekek didominasi oleh petani dan karyawan. Pertanian yang ada umumnya membudidayakan padi atau persawahan, hal ini tentunya sangat cocok dengan karakter iklim dan tanah serta irigasi yang ada, meskipun kualitas air tidak sebagus sebelum ada industri yang membuang limbahnya ke sungai. Adapun industrialisasi di Rancaekek terjadi dikarenakan berbagai faktor yaitu berkaitan dengan konsep aksesibilitas, Jl. Raya Rancaekek merupakan daerah penghubung utama Bandung-Garut dan juga penghubung antara Sumedang-Bandung, oleh karena itu daerah Rancaekek ini sangat strategis, sangat memudahkan distribusi produk industri untuk dikirim keberbagai wilayah.

b. Pendekatan Lingkungan
Fenomena banjir di Rancaekek, khususnya daerah di sekitar PT Kahatex yang mengakibatkan kemacetan bahkan kelumpuhan lalulintas, serta mengganggu kenyamanan warga sekitar, apabila di kaji menggunakan pendekatan lingkungan tentu terdapat 2 hal yang menjadi latar belakangnya yaitu yang pertama adalah faktor dari alam itu sendiri dan yang kedua adalah dari prilaku manusia. Artinya interaksi antara manusia dan alam dapat saling memengaruhi.

Beradasarkan kondisi fisik daerah Rancaekek secara umum, tentu kita mengetahui bahwa daerah Rancaekek ini termsuk daerah pelepasan air tanah, dan beriklim tropis panas, serta daerah yang berrlief datar. Apabila kita kaitkan dengan masalah banjir tentu secara alami daerah pelepasan air tanah ini dengan topografi yang datar ini memang wajar mengalami banjir, apabila masyarakat dan juga pemerintah tidak memperhatikan dan peduli terhadap kesehatan sirkulasi air seperti sungai yang ada. Kondisi ini diperparah dengan adanya industri yang membuang limbah kesungai, serta masyarakat yang sering membuang sampah kesungai.

Daerah Rancaekek memang strategis apabila dimanfaatakan untuk industri dan berbagai kegiatan ekonomi lainnya, tetapi apabila masyarakat tidak mampu menjaga kelestarian alam maka daerah ini akan menjadi dramatis dengan berbagai permasalahan yang ada.

c. Pendekatan Kewilayahan
Karakteristik wilayah rancaekek yang sangat khas berkaitan dengan prinsip distribusi adalah pola persebaran bencana banjir yang ada. Secara general daerah rancaekek ini mengalami banjir hanya pada wilayah Jl. Raya Rancaekek yang berinterrelasi dengan saluran air cikijing dan PT Kahatex Rancaekek. Oleh karena itu untuk menentukan solusinya harus melihat berbagai perbedaan dengan daerah lain disekitarnya, seperti daerah Rancaekek Kulon dan bojongsalam yang dilalui sungai cimeok. didaerah tersebut warga masyarakat banyak yang menjaga kelestarian sungai, bahkan memanfaatkannya sebagai saluran irigasi untuk persawahan.

2. Topik Maasalah : Budaya macet di alun-alun Cicalengka

1) Lokasi : Alun-alun Cicalengka terletak di 6° 50’LS dan 107° 50’BT apabila dilihat dari lokasi relatifnya alun-alun Cicalengka berada di tengah-tengah kecamatan diapit oleh pasar tradisional dan polsek Cicalengka disebelah selatan, serta masjid agung cicalengka di sebelah barat kemudian puskesmas cicalengka dan terminal di sebelah utara . Dilihat dari konsep ini, lokasi alun-alun/pusat kota kecamatan cicalengka yang berada di tengah atau central menjadikan fenomena macet menjadi sesuatu yang wajar, apalagi terdapat berbagai fasilitas publik yang menjadi salah satu faktor utama macetnya daerah alun-alun cicalengka.

2) Jarak : Jarak dari Cicalengka menuju kota Bandung hanya sekitar 27 km yang dapat ditempuh dengan waktu ± 70 menit lewat jalur darat menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil. Dilihat dari jaraknya tentu Cicalengka siap menjadi daerah penyangga Kota Bandung karena relasi diantara keduanya sangat mendukung. Disini latar belakang penyebab macetnya daerah cicalengka bertambah, yaitu karena interaksi dan mobilisasi penduduk antar wilayah yang sangat aktif. Tentunya faktor lokasi juga berpengaruh sebab daerah cicalengka ini berbatasan pula dengan daerah garut di sebelah timur dan sumedang di daerah utara.

3) Keterjangkauan : Alat transportasi yang sangat popular dan sering di gunakan oleh masyarakat Cicalengka adalah angkot atau angkutan kota  dengan tujuan yang berbeda-beda. diantaranya:
Angkot Cileunyi-Cicalengka atau Cileunyi-Cicalengka-Nagreg
Angkot Cicalengka-Nagreg-Cijolang
Angkot Cijapati-Cicalengka
Angkot Majalaya-Cicalengka
Angkot Cicalengka-Tanjungsari
Nah semua angkot tersebut sering memenuhi terminal cicalengka yang berada di sebelah utara alun-alun cicalengka oleh karena itu ketika volume kendaraan melebihi kapasitas jalan terjadilah kemacetan.

4) Pola : Pertumbuhan dan persebaran masyarakat Cicalengka saat ini adalah memusat
pada sekitar area fasilitas-fasilitas public yang rata-rata terdapat di pusat atau central kota. Selain itu terdapat pula persebaran daerah perkebunan dan persawahan yang mengikuti arus sungai guna mengefektikan produksi yang ada. Alasan masyarakat sudah jelas mereka ingin diberikan kemudahan dalam menikmati fasilitas public dan keamanan yang terjamin karena dekat dengan pos polisi yang siap mengayomi masyarakatnya, jadi secara tidak langsung upaya centralisasi ini membawa beberapa dampak positif, meski terkadang datang dengan sedikit pengaruh negatif.

5) Geomorfologi : Daerah Cicalengka merupakan daerah yang cukup banyak terdapat lipatan dan terdapat pula daerah landai serta daerah dengan morfologi datar di beberapa titik. Keragaman topografi ini tentunya menjadi potensi apabila dapat dimanfaatkan dengan baik dan benar oleh masyarakat maupun pemerintah daerah yang berwenang. Salah satu upaya pemanfaatan morfologi Cicalengka yang beragam ini adalah berdirinya tempat wisata curug cinulang yang berada di desa dampit. Meskipun demikian, upaya eksploitasi dan eksplorasi ini cukup membawa pengaruh buruk terutama dari pihak pengelola yang kurang memfasilitasi tempat pembuangan sampah sehingga pencemaran lingkungan pun terjadi.

6) Aglomerasi : Di Cicalengka tidak terdapat pengelompokan industri meskipun mata pencaharian mayoritas penduduknya adalah karyawan mereka banyak merantau kedaerah lain, selain hal tersebut karena banyak pula masyarakat yang memilih untuk berdagang dan bertani yang mana merreka memanfaatkan potensi pasar dan konsumsi masyarakat yang tinggi. Adapun pengelompokan daerah pertanian di cicalengka yaitu daerah desa narawita yang terdapat banyak persawahan, kemudian daerah dampit terdapat banyak kebun jati serta kawasan wisata hutan lindung disebelah timur laut-nya.

7) Nilai Kegunaan : Nilai kegunaan alun-alun Cicalengka bagi masyarakatnya sangatlah banyak, disana terdapat banyak aktifitas ekonomi dan perputaran uang, fasilitas layanan kesehatan dan keamanan, serta sarana penghubung daerah Bandung-Garut. Melihat fakta ini pemerintah dengan kebijakannya terus mengupayakan pemaksimalan kenyamanan daerah cicalengka dengan banyak memperbaiki sarana transportasi jalan terutama focus mereka saat ini adalah pada pemerataan pembangunan daerah pelosok.

8) Interaksi dan Interdependensi : Daerah Industri di Rancaekek tentunya membutuhkan banyak tenaga kerja yang banyak, dan masyarakat Cicalengka menjadi salah satu tenaga kerja yang diharapkan karena banyak yang berpendidikan dan memiliki kompetensi. Swelain itu, banyak masyarakat Rancaekek dan wilayah lainnyaa yang datang untuk berwisata ke Cicalengka, oleh karena itu interaksi antar wilayah sangat mempengaruhi lalulintas yang ada di Cicalengka.

9) Difeerensiasi Areal :  Karakteristik khas daerah Cicalengka yang membedakannya dengan daerah lain terdapat pada industrialisasi. Meskipun modernisasi dan globalisasi membawa banyak manfaaat dan kemudahan, tetapi dalam segi industri pemanfaatan wilayah Cicalengka ini kurang diminati, hal ini karena terdapat banyak lipatan didaerah Cicalengka akibatnya para investor dan pendiri industri lebih minat dengan kecamatan tetangga yaitu Rancaekek yang merupakan daerah datar.

10) Keterkaitan Keruangan : Macet di Cicalengka mengakibatkan akses dari Bandung-Garut terganggu, dan apabila mobilitas terganggu maka kenyamanan terganggu bahkan bisa terjadi kerugian dalam faktor ekonomi bagi beberapa masyarakat. Selain itu apabila di Cicalengka banyak air yang mengalir berupa perkolasi atau melalui sungai karena hujan, sering mengakibatkan banjir di daerah rancaekek karena jebolnya sungai cikijing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Pandangan Fisis Determinis dan Posibilis di Indonesia

Cara Hack Gold Cashzine Pakai Kode Script